Senin, 31 Maret 2008

JANJI ALLAH.,


JANJI ALLAH BAGI ANDA YANG AKAN/BELUM MENIKAH   ......
>
>
> Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan
> timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau,
> bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping,
> dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan
> keraguan.
>
> Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar
> dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam
> mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan kaum
> muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini
> mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.
>
> Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah.
> Bergembiralah wahai saudaraku...
>
> 1. "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
> laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),dan
> wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki
> yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)". (An Nuur : 26)
>
> Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah
> sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh,
> jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik
> buat kita. Amin.
>
> 2. "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan
> orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang
> laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka
> dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha
> Mengetahui". (An Nuur: 32)
>
> Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan
> menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan
> anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada
> perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah
> yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, "apa
> cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?".
>
> Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke
> jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada
> para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah,
> dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan
> besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan
> menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para
> pemuda bertambah - dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan
> anak-anaknya - maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah
> kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin
> tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki
> yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?
>
> 3. "Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu
> seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya
> merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya".
> (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan
> Hakim 2: 160)
>
> Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka
> berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan
> Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan
> pertolongan Allah itu pasti datang.
>
> 4. "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
> istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
> tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
> Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
> bagi kaum yang berfikir". (Ar Ruum : 21)
>
> 5. "Dan Tuhanmu berfirman : 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
> Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
> dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina' ".
> (Al Mu'min : 60)
>
> Ini juga janji Allah 'Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah
> niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa
> memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut,
> dst.
>
> Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya
> adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat,
> mengangkat kedua tangan, dll.
>
> Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya
> adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah
> 'Azza wa Jalla turun ke langit dunia, pada waktu antara adzan dan
> iqamah, pada waktu turun hujan, dll.
>
> Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan
> minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang
> haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dll.
>
> Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah,
> mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya,
> mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.
>
> Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke
> dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang
> menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam.
> Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari
> Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
>
> "Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan
> sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh
> malam". (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).
>
> Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Maka janganlah
> kamu mendatangi dukun-dukun itu." (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).
>
> Telah bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sesungguhnya
> jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah
> (hukumnya) syirik." (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu
> Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim).
>
> 6. "Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat". (Al
> Baqarah : 153)
>
> Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar
> datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan
> Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai
> Sunnahnya dan terbebas dari bid'ah-bid'ah.
>
> 7. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
> sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (Alam Nasyrah : 5 -
> 6)
>
> Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak
> kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik
> sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada
> kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam
> Nasyrah.
>
> 8. "Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah,
> niscaya Dia
> akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu". (Muhammad : 7)
>
> Agar Allah Tabaraka wa Ta'ala menolong kita, maka kita tolong agama
> Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah
> Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu
> penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.
>
> 9. "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.
> Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (Al Hajj :
> 40)
>
> 10. "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (Al
> Baqarah : 214)
>
> Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun
> Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih
> sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka
> kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.
>
> Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?

Tidak ada komentar: